Kamis, 18 Juli 2019

Perlu Jaga Jempol Ya Muslimah!!!! Jangan Sedikit-Sedikit Curhat di Medsos



Hingga hari ini handphone menjadi kebutuhan utama semua orang. Hampir setiap jam, menit, bahkan setiap saat, handphone rasanya tak pernah jauh dari genggaman orang. Nah, dalam penggunaan handphone di zaman sekarang ini, manusia tanpa sadar kerap kali melupakan bahkan menghilangkan hal-hal yang sebenarnya adalah bagian dari kebutuhan utamanya, misalnya saja interaksi.
Yap betul, manusia sekarang lebih sering berinteraksi secara online menggunakan handphone, ia melupakan interaksi sesungguhnya di dunia nyata. Begitu pula interaksinya dengan Pencipta Alam Semesta, manusia lebih sering menjadikan handphone dengan segala aplikasi sosialnya sebagai perantaranya, contohnya saja curhat dan berkeluh kesah di sosial media.
Sebagai seorang muslim, hendaknya kita bertakwa kepada Allah.

Dari Abdullah bin Syaddad bin Al Hadi ia berkata: aku mendengar Umar (bin Khathab) membaca ayat dari surat Yusuf ketika (mengimami) shalat Subuh. Dan aku mendengar senggukan tangisannya padahal aku ada di shaf terakhir.
rm p2 in article resv ads blok 4
Yaitu ketika beliau membaca ayat: “Sesungguhnya aku adukan kesulitanku dan kesedihanku hanya kepada Allah” (QS. Yusuf: 86) [Diriwayatkan Al Bukhari dalam Shahih-nya secara mua’llaq].
Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan menjelaskan: “Mengadukan masalah kepada Allah merupakan bentuk perwujudan tauhid yang hakiki. Dan ia diantara tanda bahwa seorang hamba menggantungkan dirinya pada Dzat yang bisa memberikan kebahagiaan yang hakiki, dan memohon kepada Dzat yang paling hakiki bisa mengabulkan permohonan, dan meminta pertolongan kepada Dzat yang bisa memberikan pertolongan hakiki. Maka ini menunjukkan tulusnya hati dia untuk kembali kepada Allah dan menunjukkan kebenaran dari tauhidnya”.
Walaupun keluhan tersebut hanya berupa aduhan orang yang sakit! Yang lebih baik tidak mengaduh dan mengerang.
Sebagaimana kisah dari Imam Ahmad,

أنه بلغه -وهو يئن في مرض موته- “عن طاووس: أن الملك يكتب حتى أنين المريض، فأمسك عن الأنين. وفي رواية: بلغه أَن

طاووسا كره أَنِين الْمَرِيض، وَقَالَ: إنه شكوى، فَمَا أَنّ -أحمد- حَتَّى مَاتَ

“Bahwa ketika Imam Ahmad sakit menjelang wafatnya, beliau mengaduh-aduh. Thawus (bin Kaisan) menyampaikan kepadanya bahwa aduhan orang yang sakit itu pun ditulis Malaikat. Maka mendengar itu, Imam Ahmad pun berhenti mengaduh. Dalam riwayat lain, Imam Ahmad mendengar bahwa Thawus tidak menyukai aduhan orang sakit. Thawus mengatakan: “Aduhan orang sakit itu termasuk mengeluh”. Maka Imam Ahmad sejak itu tidak pernah mengaduh lagi sampai beliau wafat”
Nah, alangkah baik dan bijaknya kita keluhkan semua kepada Allah, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar